Minggu, 26 Oktober 2008

KITA DAN MEMPERINGATI HARI KEMENANGAN 1 SYAWAL

agi umat muslim yang menjalan kewajiban berpuasa selama bulan ramadhan tentunya akan bersuka cita dalam menyambut hari kemanangan pada 1 syawal dan mudahnya di negara kita akrab disebut dengan lebaran.yah….semua keluarga berkumpul dalam satu rumah setelah selama 1 tahun mereka masing-masing berpisah dan ada yang harus merantau, pagi hari sudah rapi dengan baju muslim melaksanakan sholat ied dan setelah itu silahturahmi dengan tetangga dan handai taulan. ada lagi tradisi menarik yaitu salam tempel….entah sejak kapan dan karena apa hal itu bisa menjadi tradisi islam. yang jelas pada masa kecil dulu gw juga sempat mengalami kejadian itu. setelah itu dimulai acara makan bersama, apa lagi menunya kalau bukan ketupat, opor dan rendang!
sungguh indah memang merayakan hari kemenangan. namun terkadang hati sering bertanya sudah sesuai kah kita dengan ajaran Rasul dalam mempertingati 1 syawal? pada malam takbiran misalnya….kita akan mendengar suara takbir yang bergema dari setiap masjid diitringi tabuhan bedug. tapi dilura itu banyak umat muslim yang merayakan malam takbiran dengan cara yang gw tidak mengerti. misalnya:
1. petasan dan pesta kembang api
apa hubungan antara petasan dalam menyambut hari raya suatu umat beragama?suara dar-der-dor justru sangat mengganggu suara gema takbir yang syahdu. belum lagi petasan juga ternyata sering memakan korban kepada yang memainkannya! bahkan sempet pula dari hanya sekedar perang petasan akan menyulut perang antarkampung! luar biasa sekali cara umat muslim indonesia merayakan hari sucinya sendiri! setelah itu ada pula terkedang pesta kembang api! bah yah ampun yang benar saja…!?!
2. pawai dan arak-arakan
pada malam takbiran pawai kendaran bukan hal yang aneh sejak dulu. mengumandangkan takbir sambil membawa bedug. tapi kini justru malah terasa berbeda. arak-arakan justru lebih menyerupai suporter sepak bola atau gank yang mengendarai motor.bahkan berbendera rasta pula!dan yang pasti keadaan ini juga sering menyebabkan kemacetan dan pasti arogansi antar wilayah menyebabkan juga tawuran…!
3. panggung hiburan
itu juga yang mewarnai malam takbiran. panggung hiburan berupa pertunjukan musik.
kenapa dengan cara seperti itu kita memperingati hari raya suci kita? ah yah! gw sendiri bukalah pemeluk taat islam! masih dikatakan dalam persimpangan jalan. tapi gw sendiri nampaknya kurang begitu suka dengan cara seperti itu? bukankah Rasul sendiri menganjurkan kita untuk tenang dan memuji kebesaran Allah dalam sepi? tapi kenapa kita seperti ini? apakah Wali Songo salah dalam menyebarkan Islam melalui Akulturasi hingga banyak perbedaan seperti ini? kemudian apa yang dikerjakan para pemukan agama saat ini? juga larut dalam kesenangan serupa dan mencari nama? karena Da’i pada masa sekarang ini juga masuk kategori selebritis lho!

mari kita renungkan kembali apa sih yang kita cari di bulan ramadhan? dan pantaskah kita menyambut hari suci agama kita sendiri dengan cara seperti itu?

Tidak ada komentar: