Tiap orang pasti punya pengalaman memalukan dalam hidup....ngga mungkin ngga punya, tapi seandainya ada prang yang kaya gitu kasihan juga hidupnya...Cuma lurus-lurus aje....
Pengalaman paling memalukan yang berhubungan dengan sepeda sebagai kekasih sejati terjadi beberapa kali.....
- saat SD, waktu itu masih pakai sepeda BMX yang bannya 20”. Alhamdulillah sampai sekarang itu sepedah masih bisa digunakan dan terawat dengan baik walau umurnya udah 15 tahun. Waktu itu setiap sore sering sepedahan keliling kompleks, kendaraan yang lalu lalang memang belum sebanyak sekarang. Waktu itu sekitar jam 5 sore, banyak orang yang lalu lalang banget di jalan. Lagi buru-burunya mo ke warung, setelah berhasil menunaikan tugas membeli ½ kg Telur dengan perasaan gembira karena berjhasil menunaikan tugas negara yang maha penting akhirnya ambil jalan pintas melewati jembatan kecil yang mengalir dengan tenangnya di tengah kompleks untuk merayakan keberhasilan misi. Lebar jembatan itu kira-kira cukuplah dilewati satu orang dewasa, jadi....pasti cukup juga untuk bocah SD dengan Sepeda BMX. Singkat kata, maklum namanya juga bocah masih hiperaktif dan suka Caper, tanpa mengurangi kecepatan dan turun dari sepeda mencoba manuver. Entah kenapa saat itu sih perasaan udah terukur dengan tepat, tapi apa boleh buat. Mungkin kurang beberapa milimeter ban tergelincir....dan jjjjeeeeebbbbyuuuurrr........! bocah edan dengan sepedahnya sukses terjebur ke dalam kali. Masih dengan melongo....dan perasaan seperti menjadi putra duyung diantara lumpu air kali, kuning telur dan pecahannya.Ya ampun......!dan orang-orang yang lalu – lalang saat itu banyak yang tak bisa menahan tawa. Eh tapi ada juga beberapa orang yang berbaik hati. Seperti seorang bapak yang menolong keluar kali....atau mbak-mbak yang lagi mendorong kereta bayi ....yang bertanya ”ngga apa-apa kan de..?ada yang luka?”. dengan wajah merah padam (perasaan gw waktu itu sih pasti merah padam) menggeleng....tapi merutuk dalam hati ” luka sih ngga, tapi malu!”. akhirnya masih dengan pakian basah yang penuh kuning telur dan lumpur dengan gontai mendorong sepedahnya menuju rumah....-misi gagal di saat terakhir dan rasa malu,,,,- setelah kejadian itu kayanya hampir sebulan gw ngga lewat jalan yang ada jembatan kecil itu...
- masih di jaman SD dengan sepeda yang sama, waktu itu kelas 5 SD. Lagi jaman banget cinta monyet-monyetan. Waktu itu gw dan beberapa teman lagi ngecengin cewe kelas sebelah. Tinggalnya juga di kompleks sebelah. Akhirnya kami bocah-bocah dalam rombongan sepeda yang jumlahnya tidak tetap (biasanya antara 3-5 orang) memiliki hobby baru. Naik sepeda ke kompleks tetangga, lewat di depan rumah cewe itu...panggil namanya dengan suara koor yang membahana lalu.....kabur! kayuh sepedahmu kencang-kencang kawan! Sampai suatu sore di jalan yang agak basah habis hujan kami kembali mengulangi ”kunjungan sipat-kuping” ke rumah pujaan kami. Saat itu kami melaju dengan kecepatan sedang yang menjelang rumah pujaan hati kecepatan siap akan ditingkatkan....tapi tidak seperti biasanya, cewe itu ada di pagar dengan ibunya...alamak.....namun teman-teman yang sudah terlanjur koor toh akhirnya menyadari tapi terlambat! Dan gw yang apes tidak urun suara dalam koor tapi bersepeda paling belakang. Semua sudah menggenjot dengan kecepatan penuh dan berharap si pujaan dan ibunya tidak melihat kami (mustahil....., masih jam 4 sore yah pasti kelihatan) dan gw....sendal yang basah membuat tergelincir saat mengenjot, kehilangan keseimbangan dan guuubbbrrrraaaaakkkk....masih ditambah dengan ssssrrrooootttt..... si pujaan keluar rumah menghampiri dan si ibu yang berdiri di depan pagar mengamati....”bawa masuk de...kakinya berdarah...” jalan terpincang-pincang dengan cengiran kuda, sementara sang pujaan berjalan di sebelah dengan menuntun sepeda. Di dalam rumah perawatan rumah dan suguhan air sirup....dan tanpa berlama-lama langsung pamit lagi karena malu hati terjatuh di depan rumah pujaan dan di rawat pula! Serta kedongkolan pada koboi-koboi cilik lainnya yang tidak ada solidaritas....tidak ada satu batang hidungpun milik mereka yang terlihat! Di tambah dengan kata-kata pujaan ” oooo...jadi selama ini kamu dan teman-teman yang sering ganggu tidur siangku yah....” asli setelah kejadian itu maka hobby naik sepeda ke kompleks tetangga terhenti total dan bila di sekolah selalu berusaha menghindar bila harus bertemu....-hah....memalukan!-
- sering bersepeda kemanapun, ke kantor atau sekedar jalan membuat persedian daleman alias CD cepat habis. Akhirnya punya kebiasaan saat mandi pulang kantor dengan bersepeda sekalian Cuci-cuci itu CD. Yang jadi tempat menjemur....karena males ke tempat jemur yah tempat jemur handuk atau sekalian di Frame sepeda. Waktu itu pulang larut malam dan kuyup pula karena hujan. Maka setelah menjemur CD di frame bawah (dekat bottle cage ) dan sarung tangan, manset, serta masker di frame atas tertidurlah dengan pulas dan bangun terlambat pula...langsung sambar dan blllaaazzzz....cabut! entah kenapa selama perjalan banyak kejadian aneh. Ada motor yang mengklakson sambil senyum, atau mobil pribadi yang isinya menatap sambil tersenyum...tapi siapa perduli, namanya juga orang terlambat. Di kantor sikap satpam juga sama, senyum ajah..gila kali die! Tukang parkir juga senyum dan geleng. Masih dengan cuek...turun dari sepeda dan menatap frame sepedah secara keseluruhan dan.....Oh God! Itu CD yang di jemur tadi malam berwarna biru dan abu-abu ngambai di frame bawah....! kebayang itu CD riang gembira sejauh 25km dari rumah ke kantor dengan kecepatan 35-40/jam diatas sepeda. Pantesan................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar