Minggu, 27 Desember 2009

Antara Menerima Dan Mencari

Uralit namaku, awas bukan oralit yang nama obat itu! Nama ural berasal dari pegunungan ural nun jauh disana. Mungkin maksud ayah saat mamberi aku nama itu supaya aku bisa sebesar, setegar, dan seperkasa gunung ural disana. Ah ayah, impianmu terlalu muluk. Tapi ada tambahan nama lit dibelakang namaku yang berasal dari singkatan kata inggris “little” . muingkin juga saat ayah memberikan nama itu terpengaruh dengan film ”little Stuart” atau ”Stuart Little”? itu lho, tikus kecil yang berpetualang. Jadi maksud namaku adalah gunung ural kecil, yah mungkin pembatasan impian ayah untuk memiliki anak yang sedemikian perkasa seperti pegunungan ural.

Nama tinggal lah nama, nama yang gagah belum tentu orang yang memiliki nama tersebut juga segagah namanya. Yah itulah aku….di usia yang pertengahan dua puluhan aku masih juga terjebak dan berpusing di lingkarang gelap antara menerima atau mencari. Menerima atau mencari kebahagian dari hidup ini.

Menerima atau mencari tambatan hati misalnya….., mencari...? sudah lelah aku dibuatnya. Mencari dan mencoba beberapa kali tapi hanya meninggalkan segores luka sembilu dalam hat yang sulit terobati. Akankah menerima saja, pasrah...dengan apa yang nanti datang. Dijodohkan oleh ibu atau menunggu tuhan untuk ”kirimkan kekasih yang baik hati”?......toh Tuhan sudah menggariskan setiap umat manusia berpasangan, jadi buat apa mencari kalau sudah ada ketentuan dari sanaNYA? Ah......

Menerima atau mencari kerja? Ah sudah lelah aku mencari pekerjaan yang membuat aku tetap merasa sebagai manusia. Berulang kali aku berganti pekerjaan yang aku rasa hanyalah menjadi robot. Harus ini dan itu! Tidak bisakah kita bekerja dalam bidang yang kita sukai?. Ah apa yang kujalani sangat berbeda pula dengan apa yang aku cita-citakan dulu.....semua berbeda! Karenan ternyata dunia ini tidak hanya sebatas hitam atau putih tapi juga abu-abu. Apakah aku hanya harus menunggu? Menunggu pekerjaan yang mambuatku bahagia, tidak bekerja dengan terpaksa karena tuntutan ekonomi.

Sedikit sekali mereka yang bisa berbahagia dengan apa yang mereka kerjakan dan jalani saat ini, aku bosan...aku hanya ingin menanti saja walau temanku bilang : yang perlu kau lakukan hanya kepalkan tinjumu dan acungkan! Mari berontak!....ah teman tahukah kau? Ratusan orang telah lakukan itu tapi mereka menghilang atau mati. Aku tidak mau sakit.......

Mengalah, terdiam dan berpusing dalam putaran waktu yang membuatku semakin terkubur dan layu......buat apa susah? Toh sudah ditakdirkan! Ah bukan, kata “Kyai merah” di dekat rumahku : “ hanya air hujan yang diturunkan Tuhanmu secara Cuma-Cuma dari langit, sisahnya kau harus berjuang! Karena Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang kalau orang itu tidak berusaha mengubah nasibnya”. Ah bagaimana pula ini! Tuhanpun mendua! dikatakanNYA semua sudah ditakdirkan….tapi dikatakanNYA pula semua bisa dirubah! Ah….seperti tawar menawarkan harga barang di pasar……

Aku si uralit ini masih duduk merenung dengan ditemani secangkir kopi dan sebatang rokok…..akan Mencari atau menerima kah aku dalam seluruh proses waktu hidupku….kutahu jawabnya tak kan didapat hanya dengan merenung sambil menyeruput kopi dan menghisap rokok di pojok yang gelap dan sunyi,,,,,tapi aku suka sepi dan sunyi…..biarlah aku tetap merenung, biar kalian saja yang mencari jawabnya. Akan Menerima atau Mencari dalam hidup ini…………….??????????????????????????

Tidak ada komentar: